PT WIKA Menang Proyek Pembangunan Jembatan di Filipina

By Admin

nusakini.com--Kedutaan Besar Republik Indonesia di Manila telah ikut serta dalam peresmian proyek rekonstruksi jembatan Clarins di Bohol, Filipina, belulm lama ini. Proyek yang diresmikan oleh Secretary Department of Public Works and Highway (Menteri Pekerjaan Umum dan Jalan Tol), Mark Villar, tersebut bernilai P 445.7 juta (senilai USD 8.74 juta), telah dimenangkan PT Wijaya Karya (PERSERO) Tbk bekerja sama dengan Vicente T. Lao Construction (joint venture). 

Proyek ini merupakan rekonstruksi Jembatan Clarins, di Provinsi Bohol, yang mengalami kerusakan berat akibat gempa berkekuatan 7.2 pada Oktober 2013. Jembatan dengan panjang 104 meter ini akan dimulai pembangunannya pada 15 April 2018, dan diproyeksikan akan selesai pada Oktober 2019. 

Provinsi Bohol merupakan salah satu destinasi pariwisata yang populer di Filipina, sehingga pemerintah Filipina berharap pembangunan jembatan ini dapat meningkatkan perekonomian di provinsi tersebut. 

Secara umum, Pemerintah Filipina di bawah Presiden Rodrigo Roa Duterte telah mencanangkan proyek pembangunan infrastruktur secara besar-besaran hingga tahun 2022 yang dikenal dengan nama “Build Build Build". Alokasi belanja negara untuk pembangunan dimaksud sejumlah USD 180 milyar, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi per tahun sebesar 7-8%. Pada tahun 2017 Filipina mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 6.7%, salah satu yang tertinggi di kawasan ASEAN. 

Pembangunan infrastruktur Filipina bertitik tolak dalam pembangunan jalan raya tol dan pembangunan jalur kereta yang menghubungkan tiga pulau utama di Filipina, yakni Luzon, Visayas dan Mindanao. Hal ini berpotensi besar untuk dimanfaatkan perusahaan Indonesia yang bergerak dalam bidang pembangunan infrastruktur maupun bahan bangunan. 

Kualitas kerja perusahaan Indonesia sudah lama diperhitungkan di Filipina, sehingga pada 22 Januari 2018, BUMN Indonesia kembali memenangkan tender dimana PT INKA (Persero) berhasil menjual dua set kereta jenis Diesel Multiple Unit senilai P485.3 juta (USD 9.5 juta) kepada Philippine National Railways. Hal ini merupakan realisasi rencana Presiden Duterte untuk membangun jalur kereta api diseluruh Filipina sepanjang 1.900 km, dari hanya 77 km saat ini. 

Sebaliknya, pembangunan infrastruktur di Indonesia juga tengah diminati oleh investor Filipina, termasuk di bidang pembangunan tol dan jalan raya, penyediaan air bersih dan energi. Metro Pacific Investments Corp (MPIC) pada November 2017 meningkatkan penyertaannya dalam PT Nusantara Infrastucture Tbk sejumlah P 6.9 milyar (USD 138 juta). 

KBRI Manila senantiasa mendukung berbagai upaya kerjasama bilateral antara Indonesia dan Filipina, baik pada tingkat antar Pemerintah (G to G) maupun antar swasta (B to B). Untuk informasi lebih lengkap terkait peluang perdagangan, investasi dan pariwisata dengan Filipina, dipersilahkan dapat menghubungi unitkom.manila@kemlu.go.id. (p/ab)